Surat Al 'Ankabuut menerangkan bahwa seseorang yang menyatakan dirinya
beriman, belum dapat dikatakan beriman sebelum imannya itu dicoba dan diuji.
Orang yang imannya lemah setelah disakiti barang sedikit saja hancurlah
imannya, adakalanya mereka kembali menjadi kafir. Orang yang munafik dan
orang yang kafir tidak akan luput dari azab Allah, sebagaimana yang telah
dialami oleh umat-umat yang dahulu.
Juga Allah mengumpamakan kepercayaan orang-orang musyrikin terhadap
kekuatan berhala-berhala yang disembahnya sama dengan kepercayaan laba-laba
terhadap kekuatan sarangnya. Dan juga Allah menyuruh orang yang beriman
mengerjakan sembahyang mengingat Allah dan menyampaikan agama-Nya. Apabila
orang-orang musyrik itu tetap enggan, itu adalah urusan Allah, bila mereka
bertindak sewenang-wenang dan kaum muslimin belum mempunyai kekuatan, kaum
muslimin haruslah hijrah ke tempat lain karena bumi Allah luas dan Allah-
lah yang menentukan dan menjamin rezki tiap-tiap makhluk.
Dan juga dunia adalah fana, sedang akhiratlah yang kekal. Di akhirat
orang-orang kafir mendapat azab yang kekal sedang orang-orang yang berjihad
di jalan Allah mendapat kesenangan yang abadi.
HUBUNGAN SURAT AL 'ANKABUUT DENGAN SURAT AR RUUM
1. Bagian permulaan surat Al 'Ankabuut menerangkan tentang jihad sebagai
ujian bagi orang-orang mukmin, bahwa manusia itu dijadikan Allah bukan
untuk bersenang-senang, tetapi untuk berusaha dan berjihad di jalan
Allah sampai akhir hayatnya. Dalam berusaha dan berjihad di jalan Allah
dan berjuang manusia biasa mendapat halangan dan rintangan, hanya orang-
orang yang mukminlah yang sanggup mengatasi halangan dan rintangan itu
sehingga mereka mendapat kesenangan. Kemudian pada akhir surat Al 'Ankabuut
ini diulangi lagi tentang berjihad itu. Permulaan surat Ar Ruum mengandung
arti bahwa orang mukmin akan mengalahkan orang-orang musyrik dalam waktu
yang dekat. Maka ditinjau dari segi berjihad dan berusaha ini surat
Ar Ruum adalah sebagai penyempurnaan dari apa yang dikemukakan dalam
surat Al 'Ankabuut.
2. Surat Al 'Ankabuut mengemukakan tentang keesaan Allah dan adanya hari
berbangkit secara garis besarnya, sedang surat Ar Ruum mengemukakan
bukti-buktinya secara terperinci.
3. Surat Al 'Ankabuut menyebutkan bahwa kewajiban rasul-rasul hanyalah
menyampaikan agama Allah, sedangkan surat Ar Ruum menyebutkan bahwa
rasul-rasul tidak dapat memberi taufik dan menjadikan seseorang menerima
apa yang disampaikannya itu, hanyalah Allah yang dapat berbuat demikian.
|